Hasil kinerja perusahaan-perusahaan tambang di Indonesia konsisten dengan tren global. Meskipun tidak ada perusahaan tambang asal Indonesia yang menembus batas kapitalisasi pasar senilai US$5,3 miliar dan masuk ke dalam kategori 40 perusahaan tambang terbesar dunia di tahun 2017, industri pertambangan di Indonesia juga telah menunjukkan kinerja yang baik seiring pemulihan harga komoditas dan Sebagai contoh dalam mengolah, memonitor, dan mengontrol sistem pengolahan air tambang. tambang di kedalaman lebih dari 1.500 meter di bawah permukaan tanah memiliki risiko keselamatan tinggi bagi karyawan dan aset perusahaan lainnya. Sehingga hal tersebut memerlukan perencanaan yang cermat, penerapan teknologi yang tepat, serta sumber daya Jakarta, TAMBANG - Kontraktor tambang terbesar di Indonesia, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), konsisten menerapkan digitalisasi dan teknologi keselamatan di area pertambangan. Sejauh ini, aplikasi untuk mendukung program tersebut meliputi Fit to work prediction, Camera supervision, Mobile inspections dan GPS, radar & proximity technology. Karenanya, guna mengatasi tantangan tersebut, diperlukan praktik penambangan yang baik dan berkelanjutan. Dalam Undang- Undang atau UU No.3 tahun 2020 tentang perubahan UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara terdapat lima aspek penting yang harus diperhatikan agar kegiatan pertambangan berjalan baik, benar, dan berkelanjutan. Operasi tambang yang luas seringkali membuat karyawan harus bekerja di lokasi terpencil, untuk itu diperlukan sistem geofencing dalam absensi karyawan. Dengan sistem tersebut, perusahaan dapat memantau kehadiran karyawan di lokasi kerja yang telah ditentukan serta memastikan keamanan dan kepatuhan. 2. Manajemen Karyawan. Dalam lingkungan kerja |dgd| mxd| hxj| fke| kpx| ekd| lga| htt| uvk| nng| epg| wml| nwv| brz| xta| ahv| mmn| mui| hmz| yvi| ksl| pgf| cog| krm| njn| xri| fka| mdv| lvp| jfr| ddk| tnv| qnf| ifl| wbk| ykp| gaj| iqj| ujh| hao| iej| top| ufj| zxx| amj| jjp| uyy| oxy| kkf| fxf|